Langsung ke konten utama

Postingan

Format laporan praktikum Limnologi

Pada Bagian cover dituliskan judul :   “Pengukuran Ammonia di Perairan Waduk Krenceng" Bagian isi terdiri dari : 1.        Pendahuluan 1.1    Pengertian Perairan Tergenang 1.2    Contoh-contoh Perairan Tergenang 1.3    Waduk Krenceng : -     Sejarah -     Morfometri Waduk Krenceng : ·       Gambar Waduk Krenceng ·       Ukuran Luas Waduk Krenceng ·       Volume Waduk Krenceng -     Potensi Pemanfaatan Waduk Krenceng secara umum -     Potensi Waduk Krenceng bagi Perikanan 2.        Metodologi 2.1    Waktu dan Tempat 2.2    Alat dan bahan : -     Alat-alat yang Digunakan pada saat Pengambilan Sampel -     Alat-alat yang Digunakan pada saat Pengukuran Ammonia -     Bahan-bahan yang Digunakan pada saat Pengambilan Sampel -     Bahan-bahan yang Digunakan pada saat Pengukuran Ammonia 2.3    Prosedur : -     Prosedur Pengambilan Sampel Air di Waduk -     Prosedur Pengukuran Ammonia di Laboratorium 3.        Hasil dan Pembahasan
Postingan terbaru

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Salah satu permasalahan utama dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah konflik pemanfaatan ruang. Banyaknya aktivitas yang mungkin dilakukan di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, membuat kemungkinan terjadinya konflik dalam pemanfaatannya juga semakin besar. Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya penataan atau pembagian kawasan perikanan dan non perikanan. Kasus tempat pendaratan kapal ikan yang bersaing dengan industri, penambangan pasir laut yang berdampak terhadap kegiatan perikanan, dan limbah industri yang mencemari perairan merupakan beberapa hal yang mungkin terjadi akibat kurang jelasnya penataan kawasan perikanan dan non perikanan. Pemerintah, diharapkan hadir dengan perannya yang signifikan. Penataan kawasan perikanan dan non perikanan dalam hal ini harus dapat dilakukan dengan sebaik mungkin. berbagai pertimbangan, baik teknis dan non teknis harus dipikirkan dalam penataan kawasan ini. sehingga dalam penerapannya diharapkan tidak menimbulkan perm

Stocking Experiment

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada penelitian mengenai padat tebar, diantaranya adalah 1) keseragaman ukuran ikan. Variasi ukuran yang tinggi pada ikan uji dapat berdampak terhadap hasil, tingkat kelangsungan hidup dan padat tebar optimal yang didapatkan. 2) variabel independen yang digunakan. Jika variabel independen yang digunakan adalah biomassa per satuan luas permukaan atau volume, dapat menimbulkan permasalahan sebagai berikut : pada padat tebar 2 g per satuan luas atau volume, maka dapat muncul dua pengertian. pertama, 1 ekor ikan dengan berat 2 g, kedua, dua ekor ikan dengan berat masing-masing 1 g. dua hal ini, sama-sama memberikan pengertian padat tebar 2 g per satuan luas atau volume. Namun demikian, dari dua hal diatas, tentu saja kebutuhan energi totalnya jelas berbeda. 3) Penggantian ikan yang mati. terkadang, untuk menjaga agar padat tebarnya tetap sama, dilakukan penggantian terhadap ikan yang mati. padahal hal ini harusnya dihindari. karena penggantian

Belajar dari nelayan

Praktikum di Pulau Panjang memberikan pelajaran yang sangat berharga. Propinsi Banten memiliki potensi budidaya rumput laut yang sudah dikenal luas di daerah lain. Hal ini memberikan inspirasi untuk menginisiasi pelatihan budidaya rumput laut dan pasca panen rumput laut di Pulau Panjang. Banyak orang yang telah melakukan pelatihan budidaya rumput laut di Pulau Panjang. Potensi lokal ini harus juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Banten pada khususnya, sehingga kita pun dapat memiliki kecakapan dalam budidaya rumput laut ini. Mudah-mudahan dapat terlaksana pada liburan semester ganjil ini. Rencana ini telah dibicarakan pada Pak Dani (sekdes Pulau Panjang), dimana beliau pun menyambut baik rencana ini. Bagi mahasiswa yang berminat, dapat menghubungi penulis untuk membahas rencana ini lebih lanjut.

Ganti Nama

Ada kabar tentang perubahan nama Departemen Kelautan dan Perikanan. Saat ini namanya berubah menjadi Kementerian Kelautan dan Perikanan (Ministry of Marine Affairs and Fisheries). Mudah-mudahan perubahan nama ini juga membawa perubahan pada nasib masyarakat kelautan dan perikanan secara umum menjadi lebih baik. Saifullah Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Untirta, Serang

Program Beasiswa BIDIK MISI

Mulai tahun 2010, Departemen Pendidikan Nasional memberikan kesempatan bagi 20 ribu lulusan SMA/SMK/MA/MAK/Paket C tahun 2010 yang berprestasi dari keluarga kurang mampu secara ekonomi dan memiliki kemampuan akademik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi melalui Program Beasiswa Bidik Misi Ada 83 perguruan tinggi Negeri Departemen Pendidikan Nasional dan 22 Perguruan Tinggi Negeri Departemen Agama yang akan menjadi pelaksana Program Beasiswa BIDIK MISI 2010 ini. Quota beasiswa ditetapkan berdasarkan jumlah mahasiswa baru yang diterima setiap tahun dan/atau jumlah total mahasiswa di perguruan tinggi tersebut. Rabu (16/12) bertempat di Masson Pine Hotel Bandung dilakukan penandatangan MoU antara Dirjen Dikti, para pimpinan perguruan tinggi negeri pelaksana Program Beasiswa Bidik Misi dengan disaksikan oleh Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. “Alhamdulillah, kita bisa memberikan satu jawaban dari sekian persoalan pendidikan di Indonesia. Ini adalah bagian