Langsung ke konten utama

Belajar dari nelayan

Praktikum di Pulau Panjang memberikan pelajaran yang sangat berharga. Propinsi Banten memiliki potensi budidaya rumput laut yang sudah dikenal luas di daerah lain. Hal ini memberikan inspirasi untuk menginisiasi pelatihan budidaya rumput laut dan pasca panen rumput laut di Pulau Panjang. Banyak orang yang telah melakukan pelatihan budidaya rumput laut di Pulau Panjang. Potensi lokal ini harus juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Banten pada khususnya, sehingga kita pun dapat memiliki kecakapan dalam budidaya rumput laut ini. Mudah-mudahan dapat terlaksana pada liburan semester ganjil ini. Rencana ini telah dibicarakan pada Pak Dani (sekdes Pulau Panjang), dimana beliau pun menyambut baik rencana ini. Bagi mahasiswa yang berminat, dapat menghubungi penulis untuk membahas rencana ini lebih lanjut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Regulasi Impor Perikanan Mendesak

Jakarta , Kompas - Pemerintah perlu segera menerbitkan regulasi impor perikanan, apalagi menjelang pelaksanaan perdagangan bebas. Tanpa kebijakan pengendalian impor perikanan, impor itu dipastikan memukul pasar domestik, nelayan, pembudidaya, serta mengancam keamanan pangan nasional. Draf aturan pengendalian impor perikanan disusun oleh Departemen Kelautan dan Perikanan serta Departemen Perdagangan sejak tahun 2008, tetapi hingga kini belum tuntas. Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Riza Damanik, Jumat (4/12) di Jakarta, mengemukakan, pemerintah harus serius menyusun regulasi impor, terutama mendekati terbukanya perdagangan bebas tahun 2010. Penyusunan regulasi impor, ujar Riza, harus disertai dengan penetapan ambang harga dasar untuk produk perikanan tertentu yang memiliki volume produksi besar. Penetapan harga dasar itu merupakan katup pengendali. Impor tidak perlu dilakukan jika harganya di bawah harga dasar. Selain itu, ia juga mengusulkan agar pem...

Selamatkan Laut Timor dari Pencemaran, WALHI Dukung Perjuangan YPTB

JAKARTA, Timex--Upaya Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) pimpinan Ferdi Tanoni memperjuangkan penyelamatan laut Timor dari pencemaran minyak dari ladang Montara di West Atlas, Australia Utara yang meledak 21 Agustus 2009 lalu, mendapat dukungan luas. Sejumlah organisasi pemerhati lingkungan yang berpusat di Jakarta, seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), dan Ocean Watch (OW) secara resmi menyatakan dukungan dan siap bersama YPTB memperjuangan upaya penyelamatan laut Timor dan sekitarnya dari dampak pencemaran akibat tumpahan minyak di Australia Utara yang terjadi selama kurang lebih 80 hari itu. Pernyataan mendukung ini setelah Ketua YPTB, Ferdi Tanoni memaparkan kronologi dan data-data atau bukti-bukti berupa rekaman bahwa Laut Timor benar-benar tercemar tumpahan minyak kepada perwakilan empat organisasi pemerhati lingkungan itu di sekretariat WALHI di Jl. Tegal Parang UtaraNo.14, Jakarta Se...
Cerita Pelatihan Lele Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Untirta mengadakan pelatihan pembenihan dan budidaya lele di kampus Untirta Serang pada tanggal 2-3 Mei 2009 yang lalu. Materi pelatihan disampaikan oleh Dr. Mustahal, dan praktek pembenihan ikan lele dipandu oleh penulis. Sayangnya, file materi pelatihan belum bisa di share di blog ini. karena saya belum meminta ijin kepada pemateri. mudah-mudahan kelak file nya bisa di share , agar bisa memberikan nilai manfaat untuk yang lain. Rencananya pelatihan perikanan praktis seperti ini akan diberikan setiap tahun kepada mahasiswa tingkat satu. selain sebagai pengenalan, juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa Jurusan Perikanan Untirta Serang. Saifullah Jurusan Perikanan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Banten.