Langsung ke konten utama

Grand Strategy DKP

VISI:

Indonesia Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar 2015.

MISI:

Mensejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan.

GRAND STRATEGY DKP:

(The Blue Revolution Policies)

1. Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi. .

2. Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan.

3. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan.

4. Memperluas Akses Pasar Domestik dan Internasional.

SASARAN STRATEGIS:

I. Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi:

1. Peraturan perundang-undangan di bidang kelautan dan perikanan sesuai kebutuhan nasional dan tantangan global serta diimplementasikan secara sinergis lintas sektor, pusat dan daerah.

2. Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat.

3.. SDM kelautan dan perikanan memiliki kompetensi sesuai kebutuhan.

II. Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan:

1. Sumber daya kelautan dan perikanan dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.

2. Konservasi kawasan dan jenis biota perairan yang dilindungi dikelola secara berkelanjutan.

3. Pulau–pulau kecil dikembangkan menjadi pulau bernilai ekonomi tinggi.

4. Indonesia bebas Illegal, Unreported & Unregulated (IUU) Fishing serta kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan.

III. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan:

  1. Seluruh kawasan potensi perikanan menjadi kawasan Minapolitan dengan usaha yang bankable.

2. Seluruh sentra produksi kelautan dan perikanan memiliki komoditas unggulan yang menerapkan teknologi inovatif dengan kemasan dan mutu terjamin.

3.. Sarana dan prasarana kelautan dan perikanan mampu memenuhi kebutuhan serta diproduksi dalam negeri dan dibangun secara terintegrasi.

IV. Memperluas Akses Pasar Domestik dan Internasional:

1. Seluruh desa memiliki pasar yang mampu memfasilitasi penjualan hasil perikanan.

2.. Indonesia menjadi market leader dunia dan tujuan utama investasi di bidang kelautan dan perikanan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Pelatihan Lele Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Untirta mengadakan pelatihan pembenihan dan budidaya lele di kampus Untirta Serang pada tanggal 2-3 Mei 2009 yang lalu. Materi pelatihan disampaikan oleh Dr. Mustahal, dan praktek pembenihan ikan lele dipandu oleh penulis. Sayangnya, file materi pelatihan belum bisa di share di blog ini. karena saya belum meminta ijin kepada pemateri. mudah-mudahan kelak file nya bisa di share , agar bisa memberikan nilai manfaat untuk yang lain. Rencananya pelatihan perikanan praktis seperti ini akan diberikan setiap tahun kepada mahasiswa tingkat satu. selain sebagai pengenalan, juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa Jurusan Perikanan Untirta Serang. Saifullah Jurusan Perikanan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Banten.

Pembahasan UTS Oseanografi

1. Jelaskan pengertian oseanografi dan cakupannya! Jwb. Oseanografi adalah : - gambaran tentang laut - cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan - studi dan eksplorasi ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya Cakupannya : proses fisika, kimia dan biologi yang terjadi di laut 2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi oksigen secara vertikal! Jwb. – gerakan air, mencakup aktivitas yang terjadi baik di permukaan maupun kolom air yang mempengaruhi distribusi oksigen. Contohnya adalah arus, gelombang upwelling dan lain lain. – proses kimia, mencakup aktivitas kimia perairan yang mempengaruhi distribusi oksigen. – Proses kehidupan di laut, mencakup aktivitas biologis dari organisme laut yang mempengaruhi distribusi oksigen. 3. Jelaskan perbedaan salinitas pada tiga daerah utama bumi. Buatlah analisis yang lengkap dari semua faktor yang mempengaruhinya. Jwb. - salinitas pada daerah ekuator / tropis : rendah / sedang faktor yang

Regulasi Impor Perikanan Mendesak

Jakarta , Kompas - Pemerintah perlu segera menerbitkan regulasi impor perikanan, apalagi menjelang pelaksanaan perdagangan bebas. Tanpa kebijakan pengendalian impor perikanan, impor itu dipastikan memukul pasar domestik, nelayan, pembudidaya, serta mengancam keamanan pangan nasional. Draf aturan pengendalian impor perikanan disusun oleh Departemen Kelautan dan Perikanan serta Departemen Perdagangan sejak tahun 2008, tetapi hingga kini belum tuntas. Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Riza Damanik, Jumat (4/12) di Jakarta, mengemukakan, pemerintah harus serius menyusun regulasi impor, terutama mendekati terbukanya perdagangan bebas tahun 2010. Penyusunan regulasi impor, ujar Riza, harus disertai dengan penetapan ambang harga dasar untuk produk perikanan tertentu yang memiliki volume produksi besar. Penetapan harga dasar itu merupakan katup pengendali. Impor tidak perlu dilakukan jika harganya di bawah harga dasar. Selain itu, ia juga mengusulkan agar pem